Pulang dari Dapur Sunda, kami bersiap-siap pergi ke Cisarua, jam 4an dari rumah, baru sampai patung Kemang Pratama harus kembali lagi karena lupa memberikan formulir penitipan rumah kepada satpam.
Sampai pom besin kedua di Sentul ternyata jalur naik ke arah Puncak ditutup, terpaksa mencri tempat parkir di pom bensin. Disini bertemu Teo yang mencari obat pusing untuk Smitha, mereka naik APV Ruli bersama Tyo dan Shira.
Jalur 2 arah cukup lancar akhirnya, di Wisma bu Kris sudah menunggu Christie, Ruli, Yanti dan bu Kris yang tak lama kemudian kembali ke Jakarta bersama Narto.
Jelang pukul 21, kecuali aku dan Ruli, mereka berAPV menuju Safari malam, tapi mereka kembali menjemput Ruli, satu mobil nggak cukup karena aku juga ikut. Sampai di Taman Safari pukul 21:05 kata pak satpam sudah ditutup 10 menit lalu, meluncurlah kami ke hotel Puncak Pas untuk minum coklat hangat dan makanan ringan ala penjajah.
Kembali ke Cisarua aku nggak bisa tidur jadi berasyik-ria melihat buku 50 tahun versi pdf.
Sampai pom besin kedua di Sentul ternyata jalur naik ke arah Puncak ditutup, terpaksa mencri tempat parkir di pom bensin. Disini bertemu Teo yang mencari obat pusing untuk Smitha, mereka naik APV Ruli bersama Tyo dan Shira.
Jalur 2 arah cukup lancar akhirnya, di Wisma bu Kris sudah menunggu Christie, Ruli, Yanti dan bu Kris yang tak lama kemudian kembali ke Jakarta bersama Narto.
Jelang pukul 21, kecuali aku dan Ruli, mereka berAPV menuju Safari malam, tapi mereka kembali menjemput Ruli, satu mobil nggak cukup karena aku juga ikut. Sampai di Taman Safari pukul 21:05 kata pak satpam sudah ditutup 10 menit lalu, meluncurlah kami ke hotel Puncak Pas untuk minum coklat hangat dan makanan ringan ala penjajah.
Kembali ke Cisarua aku nggak bisa tidur jadi berasyik-ria melihat buku 50 tahun versi pdf.
No comments:
Post a Comment